.Cinta, Setelah itu disembelih

Sriwijaya Merdeka : Jakarta

#SalamSrika

MS. Tjik. NG

Cinta Qais dan Laila berujung petaka, sengsara membawa derita, Qais ngesot di Padang Pasir dihajar terik mentari dan ganasnya angin gurun, Qais pun menjadi gila ( majnun ) Sekilas plot Kisah yg diangkat dari Novel Karya Nezami Sastrawan dari Persia kelahiran Azerbaijan

Kehampaan,kesunyian, kegalauan juga menerpa Romeo, Cinta tulusnya untuk Juliet berakhir tragis, bertepuk sebelah tangan perihnya hingga ke ulu hati begitulah yang dirasakan Romeo . Kisah yang ditulis oleh William Shakspear ini pun tak kalah menariknya.

Kisah cinta yang berbeda status sosial, berujung pada Cinta tak terbalas. Tak kalah seru dan mengharu biru kisah Cinta Hayati – Zainudin, dalam karya spektakuler Buya Hamka “tenggelam nya kapal van der wijk”.

Puncak segala puncak (top of the top ) kisah cinta anak manusia tentu terdapat pada romantisme kisah cinta “Zulaikha-Yusuf AS”
Al-Qur’an menegaskan kisah itu dengan sebutan “Ahsanal Qashash” (احسن القصص) , Kisah yg paling indah, paling bagus sejagat, Utuh dikisahkan khusus dalam satu surat yaitu Surat Yusuf saja. Dan sama saja tak jauh beda berujung pada tragedi multidimensi.-

Cinta menutup logika menafikan rasionalitas dan baperan , membawa hati. Cinta berlebihan yg melampaui batas yang kelewat ekstrim berdampak pada keringnya spiritualitas, nihilnya rasa penghambaan kepada yg maha pencipta terputus akses koneksi hablun minallah ( حبل من الله ) .

Bandingkan dengan Cintanya Khadijah kpd Muhammad SAW yang tulus ikhlas berkait erat dengan missi suci da’wahnya Raulullah SAW berbasis iman mutlak karena Allah.

Cinta akan tertutup awan hitam bila kemelut rindu-benci, cemburu, pransangka terus berkecamuk di hati menyeret hati ke zona hampa “cinta Allah” ketika segalanya menghalangi, menghambat dan menafikan Cintanya kepada yang maha kuasa menjadikan lupa untuk dzikrullah maka sesunghuhnya cinta itu benar-benar buta tak ada keberkahan, sia-sia belaka dan tentu mudharat

Sekilas plot kisah cinta anak manusia ada yang menyengsarakan ada pula yang membahagiakan.

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna (Ahsani Taqwim) dari makhluk lainnya

Memiliki Nafsu dan Cinta, dua sejoli berbeda aksi dan misi ini, tetap bersemayam di kalbu manusia .

Cinta pun tidak seharusnya juga diobral kepada sesama makhluk. Cinta dan Nafsu sejoli yang harus terus menerus dikontrol

Fungsi kontrol itulah sangat penting agar tidak kebablasan cintanya hingga lupa segalanya

Alangkah baiknya jika Kisah Cinta Nabi Sulaiman Bin Daud sedikit kita singgung terkait pesona cinta

Alkisah, Sulaiman Alaihissalam begitu terpaut hatinya, sangat menyayangi dan mencintai “Kuda-Kuda” nya untuk digunakan jihad fisabilillah, beliau memiliki kuda kuda yang kuat, cepat berlarinya serta ada juga kuda-kuda nya yang bersayap

Konon kuda-kudanya berjumlah 20.000 ekor suatu hari ketika beliau sedang mengurus dan memeriksa dan mengatur kuda-kuda tersebut, tanpa disadari beliau ketinggalan shalat ashar karena sibuk dan lupa terlalu asyik bermain main dengan kudanya.

_Pada saat beliau sadar, teringat bahwa belum mendirikan shalat ashar, dan bukan pula disengaja
Gegara kuda hingga lupa Shalat, lupa dengan Tuhan._

Tidak gumamnya ,dia pun bersumpah , tidak demi Allah janganlah kalian (kuda-kuda) ku melalaikanku dari menyembah Tuhanku. Lalu beliau perintahkan agar kuda-kuda itu disembelih .Maka beliau memukul leher dan urat nadi kuda-kuda tersebut dengan pedangnya

Seperti dikisahkan QS.Shad : 30 – 33

ووهبنا لداود سليمان نعم العبد انه اواب. اذ عرض عليه بالعشي الصافنات الجياد. فقال اني احببت حب الخير عن ذكر ربي حتى توارت بالحجاب . ردها علي فطفق مسحا بالسوق والاعناق

“Dan kami menganugerahkan kpd Daud (anak bernama) Sulaiman dia adalah sebaik baik hamba . Sesungguhnya ia sangat taat (kpd Allah ).
Ingatlah ketika pada suatu petang dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yg jinak tetapi sangat cepat diwaktu berlari. Maka ia berkata Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap yang baik ( kuda )
Sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai ia ( matahari atau kuda ) itu hilang dari pandanganku . “bawalah semua kuda itu kembali padaku”. Lalu ia mengusap usap kaki dan leher kuda itu”
(Shaad : 30-33 )

Ketika Allah mengetahui hamba-Nya yg bernama Sulaiman bin Daud menyembelih kuda-kuda tersebut karena Diri-Nya karena takut dari siksaan-Nya, karena kecintaannya kepada-Nya karena sibuk dengan kuda-kudanya sehingga lupa waktu shalat._

Allah SWT lalu mengganti nya dengan sesuatu yang lebih baik dari kuda-kuda tersebut, yakni “Angin” yg bisa berhembus membawa sesuai perintah dan keinginan Sulaiman Alaihissalam, sehingga menjadi subur pula setiap daerah yg dilaluinya._

Perjalanannya untuk missi da’wahnya jauh lebih cepat dan praktis dan pasti lebih mantab daripada kuda._

Benarlah sabda Rasulullah SAW :

انك لاتدع شياء اتقاء الله تعالى الا اعطاك الله عزوجل خير منه (رواه احمد والبيهقي)

“Sesungguh tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena takut kpd Allah kecuali Allah akan memberimu (sesuatu) yang lebih baik daripadanya” (HR.Ahmad dan Baihaqi).

Jauh sebelumnya Sulaiman AS telah diuji dengan seorang Ratu Jelita dari negeri Saba tapi Sulaiman tidak bergeming, tak tumbuh bibit-bibit asmaranya meskipun Sulaiman sempat memandang ke dua betis Bilqis pada saat Sang Ratu menjejakkan kakinya di dalam istana yg megah dengan terbuat dari kaca tampak seperti kolam air.
Sulaiman AS memang Cinta dan penyayang binatang, dia tidak tertarik dengan Sang Ratu.

Sulaiman Bin Daud tersadarkan bahwa kecintaannya dan keasyikannya bermain- main dengan kuda-kuda kesayangannya berbuntut pada kelalaian untuk mengingat Allah yang menciptakan kuda- kuda perkasa, cinta berujung alfa, kuda-kuda itu nyaris menjadi hijab penghalang utk selalu ingat terpaut hati kepada Allah, Astaghfirullah bisik Sulaiman

_Sulaiman tak segan tidak sungkan, untuk segera merespon desakan batin nya atas kesadaran spiritualitas yang menggebu, untuk “menyembelih kuda-kuda”
Yang semula dia Cintai dan dia sayangi_

_Bukankah *Perangkap setan itu terletak pada hubbudduniya حب الدنيا
Berkelindan pada benda-benda, pada hewan pada harta, pada jabatan dan lain sebagainya_

Kuda-kuda itu simbol, secara metaphoric, substsnsinya Sulaiman menyembelih hawa nafsu yg hampir menyeretnya ke gerbang kehampaan, kekosongan hati dari dzikrullah.

Ketika cinta itu hanya terpaut kepada Allah SWT maka cinta-cinta yang lain pun datang bergelayut menghampiri

Di ibaratkan belanja di toko serba ada ( Toserba) tak perlu lagi keluar mencari warung dan pedagang kakilima, itulah One Stop Loving .

Wallahu A’lam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »