Juz 5 An Nisa’ : 84
#SalamSrika
Kamis, 1 Ramadhan 1444 Hijriah / 23 Maret 2023 M
Tafsir al Qalam fi Bayani Kalam as Salam, Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir, Aisarut Tafasir, Tafsir as-Sa’di
Daftar Haji dan Umroh, Holiday Angkasa Wisata
H. Herman Suryanto, wa : 082374406288
Surat An-Nisa Ayat 84
فَقَٰتِلْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ لَا تُكَلَّفُ إِلَّا نَفْسَكَ ۚ وَحَرِّضِ ٱلْمُؤْمِنِينَ ۖ عَسَى ٱللَّهُ أَن يَكُفَّ بَأْسَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ أَشَدُّ بَأْسًا وَأَشَدُّ تَنكِيلًا
Arab-Latin: Fa qātil fī sabīlillāh, lā tukallafu illā nafsaka wa ḥarriḍil-mu`minīn, ‘asallāhu ay yakuffa ba`sallażīna kafarụ, wallāhu asyaddu ba`saw wa asyaddu tangkīlā
Artinya: Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya).
Baca Juz 5 An Nisa 83 : Juz 5 An Nisa’ : 83
Pelajaran Menarik Tentang Surat An-Nisa Ayat 84
Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 84 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran menarik dari ayat ini. Terdokumentasikan bermacam penafsiran dari banyak mufassirun terhadap makna surat An-Nisa ayat 84, di antaranya sebagaimana berikut:
Baca Juga: TAWAF DALAM HAJI DAN UMRAH
1. H. Agus Jaya, Tafsir al Qalam fi Bayani Kalam as Salam
Daftar Umroh anda sekarang : PROMO UMROH MILAD HOLIDAY ANGKASA WISATA
2. Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
84. فَقٰتِلْ فِى سَبِيلِ اللهِ (Maka berperanglah kamu pada jalan Allah)
Yakni berperanglah sendiri hai Muhammad.
لَا تُكَلَّفُ إِلَّا نَفْسَكَ ۚ( tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri)
Yakni kamu tidak bertanggungjawab atas sahabat-sahabatmu apakah mereka ikut berperang atau tidak, Allah mengharuskanmu agar melakuakan apa yang Allah perintahkan kepadamu dan tidak mengharuskanmu mempertanggungjawabkan perbuatan orang lain.
وَحَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ ۖ( Kobarkanlah semangat para mukmin)
Yakni doronglah semangat mereka untuk mengikuti peperangan dan jihad.
عَسَى اللهُ أَن يَكُفَّ بَأْسَ الَّذِينَ كَفَرُوا۟ ۚ( Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu)
Terdapat pengharapan bagi orang-orang beriman untuk menghentikan serangan orang-orang kafir atas mereka, dan ini merupakan janji Allah, dan janji Allah pasti akan ditepati.
وَاللهُ أَشَدُّ بَأْسًا (Allah amat besar kekuatan)
Yakni sangat kuat serangan-Nya dan sangat besar kekuasaan-Nya.
وَأَشَدُّ تَنكِيلًا (dan amat keras siksaan(Nya))
Yakni siksaan-Nya.
3. Tafsir as-Sa’di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, pakar tafsir abad 14 H
84. Kondisi ini adalah kondisi terbaik bagi seorang hamba, yaitu ia bejuan dalam dirinya untuk melaksanakan perintah Allah berupa jihad ataupun lainnya, dan ia juga mendorong orang lain kepada hal tersebut, terkadang seorang hamba tidak berada pada kondisi itu atau hanya berada pada salah satunya, oleh karena itu Allah berfirman kepada Rasulnya, “maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan kewajiban kami sendiri ,” maksudnya, tidak ada kemampuan bagimu terhadap selain dirimu, maka tidaklah kamu di bebankan dengan perbuatan orang lain, “dan korbankanlah semangat para Mukmin untuk berperang,” yakni, untuk berjihad, hal ini mencakup segala hal yang mampu mengobarkan semangat kaum Mukminin dan kekuatan hati mereka berupa tindakan memperkuatlahir dan batin mereka, mengabarkan tetang kelemahan musuh dan kegagalan mereladan tentang janji yang di berikan oleh Allah bagi orang-orang yang berjihad berupa pahala, dan hal yang akan di terima oleh orang-orang yang tidak ikut serta dalam peperangan berupa siksaan, hal ini dan semacamnya termasuk dari tindakan untuk mengobarkan semangat untuk berjihad.
“Mudah-mudahan Allah menolak serangan kaum kafir itu,” yaitu, dengan berperangnya kalian di jalan Allah dan pengobaran semangat dari sebagian semangat kalian kepada sebgaian lainnya, “dan Allah amat besar kekuatannya,” yaitu kemampuan dan kemiliaanya, “dana mat keras siksaNya,” terhadap seorang pelaku dosa pada dirinya sendiri, dan siksaanya terhadap selainnya dirinya. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Allah akan mengalahkan kaum kafir dengan kekuatanNya, dan tidak akan menyisakan mereka sedikit pun juga, akan tetapi diantara hikmahnyadengan sebagian lainnya, agar jihad itu terlaksana, dan agar tumbuh keimanan yang berguna yaitu keimanan atas dasar pilihan dan bukan keimanan paksaan atau tekanan yang tidak berguna sama sekali.
4. Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna Kata:
{وَحَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ} wa harridhdhil mu’miniin: motivasilah mereka untuk berjihad dan semangatilah mereka untuk berperang.
{بَأْسَ الَّذِينَ كَفَرُوا} ba’sal lazdiina kafaruu: kekuatan orang-orang kafir dalam berperang.
{وَأَشَدُّ تَنْكِيلاً} wa asyaddu tankiilaa : paling kuat tankilnya. tankil adalah pukulan seorang yang zalim dengan kuatnya sampai dijadikan sebuah istilah karena miripnya, maka ditahan dari kezaliman.
Makna Ayat:
Kontek ayat masih dalam siasat perang, maka dalam ayat ini: {فَقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللهِ لا تُكَلَّفُ إِلا نَفْسَكَ وَحَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ} Allah memerintahkan kepada Rasul untuk berperang melawan kaum musyikin untuk meninggikan kalimat Allah dengan hanya Allahlah satu-satunya yang berhak disembah dan berhentinya penindasan dari kaum musyrikin. Ini adalah maksud dari firman Allah {فِي سَبِيلِ اللهِ} “di jalan Allah” dan firman Allah {لا تُكَلَّفُ إِلا نَفْسَكَ} tidaklah Allah akan membebanimu kecuali dirimu sendiri, adapun orang selainmu, maka itu bukan tanggung jawabmu. Tapi tetaplah beri semangat para mukminin untuk berperang bersama dirimu dan berilah motivasi kepada mereka. Firman Allah: {عَسَى اللهُ أَنْ يَكُفَّ بَأْسَ الَّذِينَ كَفَرُوا} “semoga Allah akan menahan kekuatan orang-orang kafir.” ini adalah janji Allah yang berupa menahan kekuatan orang kafir, maka Allah akan menguasakannya kepada Rasul dan kaum mukminin, kemudian mereka menghancurkan kekuatan kaum kafir, mengalahkannya dan tidak tersisa bagi orang-orang kafir kekuatan sedikitpun dan hal itu pernah terjadi. Puji syukur dan kasih adalah milik Allah. Dan Allah adalah {أَشَدُّ بَأْساً} “lebih dahsyat kekuatannya” dari setiap orang yang mempunyai kekuatan dan {وَأَشَدُّ تَنْكِيلاً} “leboh kuat menahan” dari selainnya bagi orang-orang zalim dari kalangan musuh-musuh-Nya. Ini adalah apa yang tunjukkan dari ayat yang 84.
Pelajaran dari ayat :
• Penjelasan tentang keberanian Nabi Muhammad dengan dalil bahwa beliau dibebani dengan perang seorang diri dan beliau pun malaksanakannya.
Referensi : https://tafsirweb.com/1616-surat-an-nisa-ayat-84.html