Nabi Adam AS

Sriwijaya Merdeka: Palembang

#SalamSrika

Herman Suryanto

Kisah kelahiran dan wafatnya Nabi Adam

Tidak dapat ditemukan secara pasti kapan sebenarnya tahun kelahiran Nabi Adam. Namun dikutip dari buku Potret Kompetensi Dasar Santri oleh Abd. Muqit, disebutkan bahwa riwayat Nabi Adam terjadi sekitar 6.000-5.000 tahun yang lalu.

Sebagian pendapat menyebutkan bahwa Nabi Adam wafat di Syam (Syria).

Saat diciptakan, Nabi Adam sebetulnya tinggal di dalam surga. Allah SWT kemudian menciptakan Siti Hawa untuk menjadi pasangan Nabi Adam.

Namun karena kecemburuan dari iblis, mereka pun menghasut Siti Hawa dan Nabi Adam untuk memakan buah terlarang yaitu buah khuldi. Padahal Allah SWT sebelumnya sudah memberitahukan larangan tersebut.

Akibat melanggar larangan tersebut, Nabi Adam dan Hawa pun diturunkan ke bumi. Mereka terpisah bertahun-tahun lamanya sampai akhirnya bertemu kembali.

Keistimewaan dan mukjizat Nabi Adam

Lalu apa saja keistimewaan dan mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Adam? Berikut ulasannya nih, Bunda:

1. Menjadi khalifah pertama di bumi

Salah satu mukjizat Nabi Adam yang banyak dikenal yakni menjadi khalifah pertama di bumi. Sebagai bekal, Allah juga mengajarkan Nabi Adam banyak ilmu.

Allah membekali Nabi Adam dengan akal dan pikiran, sehingga menjadi sebaik-baiknya makhluk.

2. Menerima banyak ilmu pengetahuan

Sebagai manusia pertama di bumi, Nabi Adam juga menerima mukjizat berupa ilmu pengetahuan yang berlimpah dan bermanfaat. Nabi Adam saat itu sudah mengetahui berbagai nama benda dan makhluk hidup yang ada di bumi.

Pemberian ilmu tersebut kemudian terus berkembang pesat, yang digunakan sebagai keperluan hidup Nabi Adam dan Siti Hawa.

Salah satu ilmu yang dimiliki Nabi Adam yakni kemampuan memilih binatang dan tanaman yang aman dimakan. Nabi Adam juga mengetahui apa saja benda yang dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari, termasuk alat berburu hingga alat membuat pakaian.

3. Memiliki umur panjang

Mukjizat Nabi Adam berikutnya yakni memiliki umur panjang, Bunda. Melalui mukjizat ini, Nabi Adam dapat memiliki banyak keturunan dan merawat keluarganya hingga bisa berkembang besar.

Dikabarkan umur panjang Nabi Adam AS juga menjadi hal yang diturunkan ke Nabi Daud AS.

Menurut Ibnu Katsir, Nabi Adam AS mengetahui usia yang telah ditetapkan baginya, yakni 1.000 tahun, dan ia juga menghitungnya dengan seksama.

Ibnu Hibban meriwayatkan, pada suatu hari, Malaikat Maut mendatangi Nabi Adam AS untuk menjemputnya. Nabi Adam AS pun mengajukan keberatannya seraya berkata, “Kamu terlalu cepat datang, karena usia yang ditetapkan bagiku adalah seribu tahun lamanya.”

Malaikat Maut menjawab, “Memang benar (umur Nabi Adam 1.000 tahun), namun engkau telah menyisihkan enam puluh tahun dari usiamu untuk menambah usia salah satu keturunanmu, Dawud.”

Namun, Nabi Adam AS menolak untuk mengakuinya, hingga penyakit mengingkari itu menurun pada anak cucunya. Ia juga tidak mengingatnya, hingga penyakit lupa itu juga menurun pada anak cucunya.

Pada riwayat sebelumnya, Nabi Adam AS memang memohon kepada Allah SWT agar menambah usia Dawud selama 60 tahun. Usia ini diambil dari jatah usia yang telah ditetapkan untuk Nabi Adam AS.

Wahab bin Munabbih mengatakan, periode  Nabi Adam AS hidup adalah seribu tahun. Sedangkan, Ibnu Qutaibah al-Dainuri dalam kitabnya berjudul al-Ma’arif, menyampaikan bahwa ada pendapat yang menyebut periode hidup Nabi Adam adalah 930 tahun. Hal ini sebagaimana tertulis di dalam Taurat. Sedangkan, Ibnu Qutaibah sendiri berpendapat, usia hidup Nabi Adam adalah 960 tahun.

Selain itu, Adam sebetulnya adalah nama yang bersifat kearaban dan bukan nama yang asing. Nama ini pun dilarang untuk di-tashrif. Kulit Nabi Adam cokelat yang konon diciptakan dari permukaan Bumi. Allah SWT menyebut Adam dalam Alquran sebanyak 27 kali. Dan, Nabi Adam disebut juga sebagai bapak umat manusia.

4. Bertubuh tinggi hingga 60 hasta

Ada referensi yang menyebutkan bahwa tinggi badan Nabi Adam mencapai 60 hasta atau sekitar 27 meter. Banyak yang percaya hal ini merupakan salah satu mukjizat Nabi Adam.

Menurut buku Mukjizat Hadits Nabi yang ditulis Dana Nur, 60 hasta bila dikonversi ke dalam ukuran meter kurang lebih mencapai 27,4320 meter yang kemudian dibulatkan menjadi 30 meter. Hal ini juga senada dengan penemuan dalam jurnal Ha Mada Ha Yisraeil B’Angleet V’lvreet dari seorang pakar biologi Universitas Hebrew yang menyatakan tinggi rata-rata manusia zaman dahulu sekitar 90 kaki atau 27,43 m.

Informasi mengenai tinggi badan Nabi Adam AS sendiri sebetulnya telah diungkap oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya. Hadits berikut dikisahkan dari Abu Hurairah RA,

خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ وَطُولُهُ سِتُّونَ ذِرَاعًا، ثُمَّ قَالَ: اذْهَبْ فَسَلِّمْ عَلَى أُولَئِكَ مِنْ الْمَلاَئِكَةِ، فَاسْتَمِعْ مَا يُحَيُّونَكَ تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ ذُرِّيَّتِكَ. فَقَالَ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ. فَقَالُوا: السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ. فَزَادُوهُ: وَرَحْمَةُ اللَّهِ. فَكُلُّ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ آدَمَ، فَلَمْ يَزَلْ الْخَلْقُ يَنْقُصُ حَتَّى الآنَ

Artinya: Allah telah menciptakan Adam AS berdasarkan bentukNya, tingginya 60 hasta. Kemudian (Allah) berfirman, “Pergilah dan memberi salamlah kepada para malaikat itu, dan dengarkanlah mereka memberi hormat kepadamu. Itulah kehormatanmu dan keturunanmu.

Lalu, (Adam) mengucapkan, “Assalamualaikum,” maka, (para malaikat) mengucapkan, “Assalamualaika wa rahmatullah,” (para malaikat) menambahkan ‘warrahmatullahi,’

Maka, setiap orang yang masuk surga serupa dengan Adam (dalam hal perawakan/postur dan gambaran), dan manusia itu senantiasa bertambah kecil sampai sekarang,” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad).

Ketinggian ini memastikan beliau dengan mudah menjadi kepala keluarga, melakukan berbagai tanggung jawab mulai dari berburu untuk makanan keluarga sampai memastikan keamanan keluarga dari hewan buas.

5. Memiliki keturunan kembar berpasangan

Nabi Adam diketahui juga memiliki mukjizat untuk dapat menghasilkan keturunan yang berpasangan. Setiap kali Nabi Adam dan Siti Hawa diberkahi anak, pasti akan mendapatkan kembar.

Hal ini termasuk mukjizat dengan tujuan agar keturunan Nabi Adam dapat meneruskan keturunan lebih mudah.

Tanpa mukjizat ini, manusia tidak akan dapat berkembang menjadi banyak dan memenuhi bumi. Dapat disimpulkan bahwa Allah SWT memberi kemampuan ini pada Nabi Adam dan Siti Hawa untuk tujuan mulia.

Dikutip dari buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul oleh Dr. H. Ridwan Abdullah Sani, M.Si dan Muhammad Kadri, S.Si, M.Sc, kisah Nabi Adam mengajarkan kita untuk segera bertobat ketika melakukan kesalahan atau dosa.

Setiap manusia tidak luput dari dosa, tetapi apabila kita mengakui dan memperbaiki, diiringi dengan perbuatan baik niscaya Allah SWT akan memberi ampunan.

Nabi Adam selalu memohon ampunan kepada Allah atas dosa yang telah dilakukannya. Tak lupa untuk berjanji tidak mengulangi kesalahan yang sama dan lakukan perbuatan yang baik sesudahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »