Juz 5 An Nisa’ : 58
Sriwijaya Merdeka : Ogan Ilir
#SalamSrika
۞ إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًا
Arab-Latin: Innallāha ya`murukum an tu`addul-amānāti ilā ahlihā wa iżā ḥakamtum bainan-nāsi an taḥkumụ bil-‘adl, innallāha ni’immā ya’iẓukum bih, innallāha kāna samī’am baṣīrā
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
1. H. Agus Jaya, Tafsir al Qalam fi Bayani Kalam as Salam
Pada ayat ini Allah swt memerintahkan kepada hamba Nya untuk menunaikan amanat kepada mereka yang berhak menerimanya.
Amanat adalah setiap hal yang di amanahi dan diperintahkan untuk menjaganya dan menunaikan nya.
Masuk dalam kategori amanah ini adalah harta benda, kekuasaan, rahasia dan segala bentuk perintah yang hanya di ketahui Allah swt.
Hendaklah disampaikan kepada ahlinya yang benar, bukan kepada orang lain.
Demikian menyampaikan kepada wakil miliki kedudukan sama dengan aslinya.
Dan dalam memutus hukum hendaklah dengan penuh keadilan.
Hukum tersebut hendaklah berlaku secara global bagi setiap manusia, baik dalam hal harta, jabatan, status sosial dan waktu.
Sesungguhnya Allah swt memuji gelaran tersebut, untuk dijadikan pembelajaran bagi manusia.
Dan sesungguhnya Allah swt maha mendengar segala perkataan hamba Nya, dan maha melihat seluruh perbuatan hamba Nya
Wallahu A’lam
Agus Jaya
PP. Pena Kita Sakatiga Indralaya Ogan Ilir Sumsel
085840154015 / 081367472006
Tafsir al Qalam fi Bayani Kalam as Salam
Baca Juga : Juz 5 An Nisa’ : 57
2. Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
58. إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ الْأَمٰنٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا (Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya)
Kalimat ini mencakup seluruh manusia dalam menunaikan segala amanat, dan yang paling pertama adalah bagi para pemimpin dan penguasa yang wajib bagi mereka menunaikan amanat dan mencegah kezaliman, dan senantiasa berusaha menegakkan keadilan yang telah Allah limpahkan atas amanat yang telah mereka pikul dalam kebijakan-kebijakan mereka.
Dan masuk dalam perintah ini juga selain mereka, sehingga mereka wajib menunaikan amanat yang mereka punya dan senantiasa berhatii-hati dalam menyampaikan kesaksian dan kabar berita.
وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِالْعَدْلِ ۚ(dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil)
Keadilan disini adalah dengan tidak condongnya qadhi atau penguasa kepada salah satu pihak yang bersengketa, dan agar tidak mengutamakan seseorang atas orang lain dikarenakan hubungan kekerabatan, jabatan, kemaslahatan pribadi, atau hawa nafsu. Akan tetapi seorang qadhi memberi putusan bagi yang berhak sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Dan seorang penguasa harus memperlakukan rakyatnya dengan sama rata tanpa mengutamakan seseorang kecuali dengan kadar keutamaan yang memang dimiliki orang tersebut, berupa keuletannya dalam beramal, atau berdasarkan pengalaman, pengetahuan, atau kekuatannya dalam berjihad, dan lain sebagainya.
إِنَّ اللهَ كَانَ سَمِيعًۢا (Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar)
Yakni mendengar apa yang qadhi putuskan.
بَصِيرًا (Maha Melihat)
Yakni melihatnya ketika ia mengeluarkan putusannya, sehingga Allah mengetahui apakah ia berusaha untuk berlaku adil atau memberi putusan dengan hawa nafsu.
3. Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata:
{أَنْ تُؤَدُّوا الأَمَانَاتِ} an tu’addul amaanaat: menunaikan amanah adalah menyerahkannya kepada orang yang berhak. Amanah adalah suatu hal yang dipercayakan seseorang, berupa perkataan, pekerjaan ataupun benda.
{الْعَدْلِ} al ‘adl: keadilan adalah lawan dari kezhaliman dan melenceng dengan mengurangi atau menambah.
{نِعِمَّا يَعِظُكُمْ} ni’immaa ya’izhukum: memerintahkan untuk menunaikan amanah dan hukum dengan adil.
Makna Ayat:
Diriwayatkan bahwa ayat yang pertama {إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأَمَانَاتِ} “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah-amanah”, ayat ini diturunkan dalam perkara ‘Utsman bin Tholhah al Hajabi, tatkala kunci ka’bah ditangannya sebagai orang yang biasa menjamu para jamaah haji, Rasulullah meminta kunci Ka’bah darinya pada subuh saat Fathumakkah, kemudian Rasulullah mendirikan sholat di Ka’bah sebanyak 2 rakaat lalu keluar, Al-Abbas berkata, “Berikanlah kuncinya kepadaku, wahai Rasul, untuk mengambil alih komando kebiasaan memberi makan dan minum para jamaah haji.” maka turunlah ayat ini dan ayat setelahnya, lalu Rasul membacanya kepada orang-orang, dan memanggil ‘Utsman bin Tholhah serta memberikan kepadanya kuci Ka’bah. Dikarenakan pelajaran dari ayat ini adalah dengan mengambil keumuman lafaznya bukan dikarenakan kekhususan sebab diturunkannya, maka ayat ini berlaku untuk diterapkan dalam setiap amanah. Maka wajib bagi setiap orang yang dipercayakan kepadanya suatu hal agar menjaga dan mengurusnya sampai amanah hal tersebut ditunaikan dan disampaikan kepada orang yang berhak. Oleh karenanya ayat ini membahas tentang para pemimpin kaum muslimin terlebih dahulu dengan indikasi {ﻭﺇﺫا ﺣﻜﻤﺘﻢ ﺑﻴﻦ اﻟﻨﺎﺱ ﺃﻥ ﺗﺤﻜﻤﻮا ﺑﺎﻟﻌﺪﻝ} “Jikalau kalian menghukumi di antara para manusia, maka hukumilah secara adil”, yaitu seimbang, kebalikan dari zhalim. Dan makna adil adalah menyampaikan semua hak kepada yang berhak dari setiap rakyat. Dan firman Allah {ﺇﻥ اﻟﻠﻪ ﻧﻌﻤﺎ ﻳﻌﻈﻜﻢ ﺑﻪ}, yang dikehendaki Allah adalah memerintahkan umat Islam, pemimpin ataupun rakyatnya agar menunaikan amanah dan berhukum dengan adil dan itu adalah sesuatu yang baik. Demikian pula kerena tegaknya kehidupan yang mulia adalah dengan dibangkitkannya penunaian amanah dan berhukum dengan adil. Dan firman Allah : {ﺇﻥ اﻟﻠﻪ ﻛﺎﻥ ﺳﻤﻴﻌﺎ ﺑﺼﻴﺮا} “Sesungguhnya Allah Maha mendengar dan maha melihat” di dalamnya ada anjuran kepada para manusia agar memunculkan rasa diawasi oleh Allah di dalam dirinya. Karena barang siapa yang mengingat bahwa Allah mendengar setiap perkataan dan melihat setiap perbuatanya, niscaya dia akan menjadi lurus dalam perkataan tanpa ada kedustaan serta dalam perbuatannya tidak akan ceroboh. Ini adalah apa yang ada di ayat yang pertama (58)
Pelajaran dari ayat :
• Wajibnya menyampaikan amanah setelah usai dijaga.
• Wajibnya berlaku adil dalam menghukumi dan haramnya kezhaliman dan ketidakadilan.
Referensi : https://tafsirweb.com/1590-surat-an-nisa-ayat-58.html