Kearifan Budaya Lokal Sebagai Kolaborasi Menuju Surabaya Kota Cerdas yang Humanis, Global, dan Berkelanjutan
#Sriwijaya Merdeka : Surabaya
#SalamSrika
Ahad, 17 Dzulhijjah 1445 H / 23 Juni 2024 M
Kolumnis : Isa Ansori
Surabaya, kota pahlawan dengan sejarah panjang dan budaya yang kaya, kini tengah bertransformasi menuju masa depan. Visi “Surabaya Gotong Royong Menuju Kota Humanis, Global, Kolaboratif, dan Berkelanjutan”.
Visi ini menggambarkan bahwa pembangunan Surabaya tidak dirancang hanya untuk kepentingan pemerintah kota saja, tapi lebih memperhatikan kebutuhan warga dan dampak yang akan dirasakan oleh warga. Sehingga dalam rangka mewujudkan visi ini, semangat kolaborasi dan sinergi antar berbagai pihak menjadi kunci. Di sinilah peran penting Ruang Sinergi sebagai wadah kolaboratif untuk merumuskan dan mewujudkan transformasi Surabaya menjadi kota cerdas.
Kolaborasi dan sinergi adalah kata lain dari gotong royong yang menjadi kearifan masyarakat Surabaya. Semangat itulah yang menandai bagaimana rakyat Surabaya hanya dengan bersenjata bamboo runcing mampu mengusir penjajah Belanda yang akan menduduki wilayah Surabaya. Peristiwa perobekan bendera Merah Putih Biru menjadi Merah Putih dan terbunuhnya Jenderal Mallaby adalah bukti bahwa kegotong royongan rakyat Surabaya dalam berjuang mewujudkan cita – citanya.
Masyarakat Surabaya mengenal kata “Sinoman” sebuah semangat kegotong royongan yang dimiliki Surabaya dalam meringankan beban mayarakat yang lain, mereka berjibaku membantu tetangga yang mengalami kesusahan agar bisa diringankan, caranya dengan memberi bantaun berupa uang, bahan pokok dan kebutuhan – kebutuhan lain yang dianggap bisa meringankan mereka yang mengalami kesusahan.
Adalagi tradisi “Jimpitan”, sebuah tradisi turun-temurun yang masih lestari di Surabaya, Jawa Timur, merupakan wujud nyata budaya gotong royong dan kepedulian antar warga masyarakat. Tradisi ini dipraktikkan dengan cara menyisihkan sebagian rezeki, baik berupa uang, beras, bahan makanan, ataupun barang lainnya, untuk kemudian dikumpulkan dan didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan.
Aktivitas ini Lebih dari sekadar tradisi, jimpitan sarat makna dan nilai-nilai luhur yang ditanamkan dalam diri masyarakat. Semangat gotong royong, kepedulian, saling membantu, dan rasa syukur atas rezeki yang diberikan menjadi landasan utama tradisi ini.
Penataan kawasan kota lama yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya, tidak boleh hanya dipandang sebagai penataan bangunan saja, ini harus lebih dimaknai sebagai bagian dari uapaya memelihara nilai – nilai yang terkandung didalamnya. Dalam rangka itu diharapkan pemerintah kota juga bisa menuliskan sejarah dan makna nilai yang terkandung didalamnya, sehingga pelajaran nilai – nilai bisa menjadi panduan masyarakat dalam berpartisipasi dalam membangun kotanya.
Menuju Kota Cerdas yang Humanis
Kota cerdas bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang manusianya. Ruang Sinergi menjadi ruang bagi berbagai pemangku kepentingan untuk bertukar ide dan gagasan tentang bagaimana membangun kota cerdas yang humanis. Teknologi harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, bukan untuk menggantikan interaksi manusia.
Menjembatani Globalisasi dengan Kearifan Lokal
Surabaya memiliki potensi besar untuk menjadi kota global. Ruang Sinergi dapat menjadi platform untuk memperkuat kerjasama internasional dan mempromosikan budaya lokal Surabaya kepada dunia. Di sisi lain, Ruang Sinergi juga harus menjadi ruang untuk memastikan bahwa globalisasi tidak menggerus nilai-nilai luhur dan kearifan lokal Surabaya.
Mengedepankan Kolaborasi dan Gotong Royong
Semangat gotong royong yang tertanam dalam budaya Surabaya menjadi modal penting dalam mewujudkan transformasi kota cerdas. Ruang Sinergi menjadi wadah bagi berbagai pihak untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam mewujudkan visi bersama. Kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada pemerintah dan sektor swasta, tetapi juga melibatkan masyarakat, akademisi, dan komunitas.
Mewujudkan Keberlanjutan untuk Masa Depan
Kota cerdas haruslah kota yang berkelanjutan. Ruang Sinergi dapat menjadi platform untuk merumuskan strategi dan program untuk mewujudkan keberlanjutan di Surabaya. Hal ini meliputi aspek-aspek seperti pengelolaan lingkungan, energi terbarukan, dan transportasi ramah lingkungan.
Ruang Sinergi merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi Surabaya Gotong Royong Menuju Kota Humanis, Global, Kolaboratif, dan Berkelanjutan. Dengan kolaborasi dan sinergi antar berbagai pihak, Surabaya dapat menjadi kota cerdas yang menunjang kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan untuk masa depan.
Ruang Sinergi bukan hanya sekedar platform, tetapi juga semangat kolaborasi yang harus dihidupkan dalam mewujudkan transformasi Surabaya menjadi kota cerdas. Sebagai kota cerdas tentu tehnologi menjadi kenscayaan. Tehnologi diharapkan bisa menjadi alat untuk memberdayakan masyarakat, bukan untuk menggantikan peran manusia, dan inilah sebagi wujud dari humanisme pembangunan Surabaya.
Sebagai kota yang bervisi kelanjutan tentu saja globalisasi harus diimbangi dengan uapay untuk melestarikan nilai – nilai luhur dan kearifan local yang dimiliki. Keberlanjutan harus menjadi landasan landasan bagi semua pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah Kota Surabaya, demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Akhirnya kita patut mengapresiasi gerakan gotong royong yang dilakukan oleh pemerintah kota Surabaya dalam menjalankan pembangunan. Musrenbang sebagai wadah berdiskusi dan kolaborasi untuk menerima masukan warga tentang bagaimana melaksanakan pembangunan tidak hanya dilakukan pada tingkat kota, tapi sudah dijalankan sampai pada tingkat RW dan kampong.
Semoga tradisi gotong royong dan kolaborasi yang merupakan kerafina local ini, menjadi modal sosial yang tersu dikembangkan dalam mewujudkan pembangunan Surabaya yang berkelanjutan.
Surabaya, 23 Juni 2024
Isa Ansori
Kolumnis dan Akademisi, Tinggal di Surabaya