Membumikan Kembali Pancasila Bersama Anies Baswedan
Sriwijaya Merdeka: Surabaya
#SalamSrika
Isa Ansori, Kolumnis, Surabaya
Kontestasi pilpres 2024 bukan hanya sekadar proses demokrasi untuk mendapatkan pemimpin yang baik dan berkualitas, tapi juga pemimpin yang mampu menjabarkan jiwa Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal ini penting, karena selama hampir 10 tahun masyarakat hanya dijejali dengan jargon – jargon kosong atas nama Pancasila. Bahkan pelaksanaan jiwa jiwa Pancasila juga sangat jauh dari kenyataan, jauh panggang dari api.
Salah satu elemen penting dalam sistem ketahanan nasional adalah ketahanan ideologi. Bagi Indonesia, ideologi yang dimaksudkan tentu saja ideologi Pancasila. Suryosumarto (1997: 34) menyebutkan bahwa ketahanan nasional mengandung prinsip dasar pengejawantahan Pancasila dalam segenap aspek kehidupan nasional.
Berbicara tentang ideologi Pancasila, suka tidak suka, kita juga harus merujuk pada pidato Ir Soekarno dalam Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945.
Dalam pidato tersebut ia menegaskan bahwa Pancasila adalah satu-satunya ideologi yang mampu menyatukan bangsa Indonesia. Selain itu, Pancasila dapat berperan dalam perdamaian dunia karena menjadi ideologi penyeimbang antara sosialisme dan kapitalisme ( Hasanudin Wahid, bpip. go.id, 12 Oktober 2020 )
Lalu mengapa pilihannya harus Anies Baswedan? Hal ini merujuk pada rekam jejak yang sudah dilakukan oleh Anies selama memimpin Jakarta serta hasil survey yang selalu memunculkan nama Anies Baswedan sebagai calon potensial presiden 2024.
Rekam jejak Anies selama memimpin Jakarta bisa dibilang sukses mewujudkan janji janji politiknya, utamanya janji menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Jakarta.
Sebagai gubernur dan pejabat negara saat itu, Anies mampu menghadirkan negara ketika rakyat membutuhkan. Misalkan Anies hadir ketika warga membutuhkan kepastian izin mendirikan bangunan. Misalkan pemberian izin mendirikan bangunan (IMB) Gereja Katolik Tambora dan gereja Immanuel di Jakarta. Selain itu Anies juga mencabut Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 122 tahun 1997 soal kepemilikan tanah warga Petamburan, Jakarta Pusat.
“Kepgub 122 tahun 1997 itu merupakan permasalahan utama bagi delapan RW di Petamburan yang lebih dari 20 tahun tidak bisa urus surat kepemilikan tanah dan tidak bisa urus IMB,” kata Anggota DPRD DKI Ismail di Balai Kota Jakarta, Jumat (7/1/2022), dikutip dari Antara.
Pasca Pandemi berkaitan dengan upah buruh di Jakarta, Anies menaikkan menaikkan UMP Jakarta 2022 menjadi 5,1 persen dari 0,8 persen.
UMP DKI 2022 kini jadi Rp 4.641.854. Hal itu tertuang dalam Kepgub Anies nomor 1517 tahun 2021 tentang UMP Tahun 2022. Kepgub ini diteken Anies 16 Desember 2021.
“Menetapkan Upah Minimum tahun 2022 di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebesar Rp 4.641.854 per bulan,” demikian isi Kepgub Anies seperti dilihat, Senin (27/12/2021).
Keputusan Anies ini sempat digugat oleh para Pengusaha, Anies tidak gentar menghadapi mereka semua, Anies bahkan memberi penjelasan kepada para pengusaha dan meyakinkannya, yang pada akhirnya mereka bisa menerima apa yang menjadi keputusan Anies sebagai gubernur Jakarta saat itu.
Terlalu banyak rekam jejak Anies berkaitan dengan keberpihakannya kepada rakyat, sehingga Anies dianggap sebagai antitesa pemerintahan saat ini yang bercorak kapitalistik dan berpihak pada oligarki.
Bantuan Anies kepada semua kelompok ummat beragama lewat BOTI, adalah bukti Anies adalah pemimpin yang adil dan mempersatukan. Semasa dipimpin Anies, Jakarta menjadi tempat yang nyaman, toleran dan rumah bagi semua.
Bagi Anies, Pancasila tak hanya jargon dan ada dimulut saja, Anies meneladani para pendiri bangsa mengapa mereka menjadikan Pancasila sebagai ideologi pemersatu, Anies betul betul mewarisi jiwa para pendiri bangsa.
Kehadiran Anies mewarisi jiwa keIndonesiaan dan semangat Pancasila tidak hanya dilingkupi oleh Indonesia tapi juga masyarakat dunia.
Gagasan Anies tentang perubahan iklim dan ancamannya serta tanggung jawab negara negara maju di PBB, mendapatkan sambutan luar biasa dan disepakati sebagai bagian dari kerjasama dunia serta tanggung jawabnya, sehingga diharapkan ada persatuan dan perdamaian.
Indonesia seharusnya bersyukur memiliki Anies, karena melalui Anies lah jiwa Pancasila hidup kembali dan membumi. Indonesia disegani oleh dunia karena ruh Pancasila yang disebarkan oleh Anies.
Sudah sewajarnya kalau kedepan dalam perhelatan suksesi kepemimpinan nasional, bangsa ini lebih bisa berfikir rasional, karena dengan cara itu, bangsa ini tidak terjebak pada citra palsu calon pemimpin.
Surabaya, 20 Januari 2023