Semakin Diserang Anies Dan Koalisi Perubahan Untuk Persatuan Akan Seperti Karang

#SalamSrika

Ahad, 18 Ramadhan 1444 Hijriah   / 09 April  2023 M

Isa Ansori, Akademisi dan Kolumnis

BacaJuga :   Anies Dan Keputusan Politik Koalisi Perubahan

Babak baru serangan terhadap kembali dihujamkan, kali ini tak tanggung – tanggung peluru serangan yang dilakukan, istana dan oligarki yang tak suka Anies mengirimkan pelurunya yang bernama Moeldoko dan Firli, sayangnya meski mereka berpangkat jendral yang mestinya berjiwa ksatria tapi melakukan cara cara berpolitik yang tidak bermoral.

Moeldoko adalah kepala Kantor Staff Presiden ( KSP ), ambisinya untuk merebut Partai Demokrat dari tangan AHY sudah tak tertahan lagi, ibarat orang bercinta, Moeldoko sedang mengalami orgasme. Kali ini orgasme politik Moeldoko tak hanya ingin merebut Partai Demokrat dari tangan AHY saja, tapi juga ingin menggagalkan Anies dari pencapresan. Praktis bila dia bisa merebut Partai Demokrat, maka dukungan partai akan dialihkan pada koalisi yang direstui istana dan oligarki.

 

PROMO UMROH MILAD HOLIDAY ANGKASA WISATA

 

Tentu saja apa yang dilakukan oleh Moeldoko tidaklah sendirian, sebagai kepala KSP apa yang dilakukan tidak mungkin tidak diketahui istana, akibatnya orang bisa menduga apa yang dilakukannya tentu direstui atau minimal diketahui oleh istana, sehingga kepentingan Moeldoko linier dengan kepentingan istana dan kepentingan istana adalah kepentingan oligarki.

Hal yang sama dilakukan oleh Firli. Sebagai orang yang memimpin Komisi Pemberantasan Korupsi, mestinya Firli memimpin dengan cara cara berintegritas, profesional serta netral, karena lembaga KPK adalah lembaga yang punya standar integritas yang tinggi. Namun sayangnya, dalam kasus Formula E, yang didalamnya ada Anies, Firli bertindak amoral, tidak berintegritas, memaksakan kehendaknya agar Anies ditersangkakan.

Apa yang dilakukan oleh Firli meski sering kali dibantah nya, namun publik tak bisa percaya begitu saja, apalagi kemudian muncul perseteruan antara KPK dengan Polri akibat dikembalikannya dua orang jendral kepolisian yang bertugas di KPK.

 

DISKONNNNN!!! UMROH + TURKIYE

 

Sebagaimana yang disampaikan oleh Bambang Wijayanto ( BW) mantan wakil ketua KPK, bahwa pengembalian dua orang jendral kepolisian itu diduga terkait dengan formula E, yang keduanya tak sependapat dengan Firli yang memaksakan Anies sebagai tersangka.

Dua jenderal yang ditarik kembali ke Polri dari KPK itu ialah Irjen Karyoto yang menjabat Deputi Penindakan dan Brigjen Endar Priantoro yang menjabat Direktur Penyelidikan. Pencopotan itu dicurigai BW terkait polemik penyelidikan Formula E. Dia menduga dua jenderal itu menolak penetapan tersangka dalam kasus Formula E karena tak cukup bukti.

“Sudah diyakini publik, mutasi itu diduga keras sangat berkaitan dengan adanya pertikaian internal dan di proses ekspose, termasuk ketika tiga pimpinan KPK memimpin ekspose di BPK berkaitan dengan kasus Formula E yang akan menersangkakan Anies Baswedan,” kata BW.

Belakangan diketahui setelah pengembalian kedua Jendral itu ke kepolisian, diketahui sebelumnya bahwa Kapolri Listyo Sigit Prabowo pernah berkirim surat ke Ketua KPK Firli Bahuri agar Endar tetap bertugas di lembaga antirasuah tersebut. Hal ini menegaskan adanya komitmen kepolisian terhadap pemberantasan korupsi, sebagaimana yang termuat didalam Surat Perintah Nomor 904/III/KEP./2023, termuat perintah Kapolri kepada Brigjen Endar untuk tetap bertugas di KPK.

 

Pada Akhirnya Akan Nganies Semua ?

 

Atas pengembalian itu, Kapolri bahkan mempersilahkan Brigjen Endar untuk melawan dan ini tentu bisa dimaknai juga sebagai perlawanan Kapolri kepada Firli.

Diduga pengembalian Brigjen Endarto karena beliaunya bersama Irjen Karyoto yang saat ini sebagai Kapolda Metro Jaya, tidak sepaham dengan Firli dalam kasus Formula E untuk mentersangkakan Anies.

Fonomena semakin gencarnya upaya kubuh yang tidak setuju Anies menjadi capres 2024, ini menunjukkan bahwa posisi Anies dalam bursa capres semakin menguat seiring dengan hasil survey yang dipublish.

Posisi Koalisi Perubahan Untuk Persatuan pun menjadi semakin solid dan berani melakukan perlawanan secara terbuka. Seperti yang dilakukan oleh AHY terhadap Moeldoko. AHY adalah junior Moeldoko dalam tradisi kemiliteran dididik bahwa junior harus hormat kepada senior, namun dalam kasus yang dihadapi oleh Partai Demokrat, AHY tidak sedikitpun menaruh hormat kepada Moeldoko, karena apa yang dilakukan oleh Moeldoko bukanlah cara yang terhormat dan pantas dihormati. Partai Demokrat pun kini semakin solid dan semakin yakin bahwa mengusung Anies adalah jalan perubahan menuju Indonesia lebih baik lagi. Koor perlawanan terhadap Moeldoko pun bergema saat AHY menyampaikan pidato perlawanannya kepada Moeldoko.

Hal yang sama terjadi pada partai besutan Surya Paloh, Partai NasDem, kini juga semakin solid membangun konsolidasi dan kekuatan, bahkan dengan kepiawaiannya, SP mampu mengkonsolidasi kekuatan partai Koalisi perubahan untuk Persatuan. Apa yang dilakukan oleh SP sejalan dengan pidato Anies bahwa akan ada satu atau dua partai lagi uang akan bergabung dalam koalisi ini. Meski hantaman demi hantaman ditujukan ke Partai NasDem, namun partai NasDem tetap bergeming pada pendiriannya tetap berjuang untuk restorasi Indonesia nya bersama Anies Baswedan.

 

Baca Juga :    Digdayanya Anies dan Koalisi Perubahan

 

Bukan tidak mungkin hantaman kepada Anies, Partai Demokrat dan Partai NasDem juga akan dialami oleh PKS dengan isu isu lain seperi radikalisme, eksklusifitas, khilafah dan isu isu lain yang cocok untuk menjatuhkan PKS.

Penulis yakin dalam situasi semacam ini, situasi serangan yang bertubi tubi yang dialami oleh Anies dan Koalisi Perubahan Untuk Persatuan bukanlah akan menjadikan mereka lemah, justru sebaliknya akan menjadikan mereka semakin kuat dan yakin bahwa jalan yang dipilih adalah jalan kebenaran, ini terbukti bahwa yang mereaksi keras dan kasar adalah kubuh kubuh yang selama ini diduga menjadi kaki tangan oligarki yang selama ini leluasa mengeruk kekayaan negara.

Anies dan Koalisi Perubahan Untuk Persatuan akan tetap kokoh seperti karang ditengah lautan, semakin dihantam akan semakin bersinar terang dengan warna putihnya yang melambangkan kebenaran dan kesucian perjuangan. Bukan tidak mungkin karang itu akan menghantam siapapun yang akan menghadang atau bahkan akan membuat lawan politik berubah haluan bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Bukankah partai politik dibentuk untuk berjuang menyelamatkan Indonesia, kecuali mereka yang memang berniat marampok dan menghancurkan Indonesia.

Bersama Anies dan Koalisi Perubahan Untuk Persatuan kita selamatkan Indonesia.

Surabaya, 8 April 2024

Isa Ansori
Akademisi dan Kolumnis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »
Exit mobile version