LKPI :Elektabilitas Ratu Dewa PalingTinggi untuk Pilwako Palembang 2024
#Sriwijaya Merdeka : Palembang
#SalamSrika
Sabtu, 11 Syawal 1445 H / 20 April 2024 M
Reporter : Ki Tapa, Editor Mansur Al Falimbany
Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) mempublikasikan hasil survei terbarunya yang menyebutkan Ratu Dewa menjadi sosok yang memiliki elektabilitas tinggi.
Elektabilitas Ratu Dewa yang merupakan penjabat (PJ) Walikota Palembang bertengger di urutan pertama pada untuk Pilwako Palembang 2024.
Diikuti juga dengan lembaga survei lain mempublikasikan temuan survei yang mengunggulkan Ratu Dewa dalam dukungan (elektabilitas) calon-calon walikota Palembang sebelumnya.
Ratu Dewa unggul signifikan dari semua kompetitor yang sudah banyak bermunculan untuk calon walikota Palembang 2024.
Naiknya elektabilitas PJ Walikota Palembang yang lebih sering terjun langsung menemui warga ketimbang di kantor ini merupakan salah satu indikator yang kuat untuk maju dalam kompetisi pilkada serentak 24 November 2024.
Hal tersebut dikonfirmasi Direktur eksekutif LKPI, Arianto, ST, MT, M.IKOM,POL di sela-sela paparan survei bertajuk “Peluang Menang Calon-Calon Walikota Palembang Pada Pilkada Serentak 24 November 2024”, Rabu, 6 Maret 2024.
Mantan peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini mengatakan, “Elektabilitas Ratu Dewa sudah menyalip para kandidat yang digadang-gadangkan akan maju pada pilkada walikota Palembang. Tak, terkecuali dengan rival utamanya, Fitrianti Agustinda.”
Kuatnya tarikan elektoral Ratu Dewa mendominasi mulai dari pertanyan terbuka (top of mind) sampai dengan uji simulasi beberapa nama calon walikota.
Perolehan tingkat elektabilitas Ratu Dewa yang terus melonjak tidak serta merta muncul begitu saja.
Kerja-kerja Ratu Dewa dan jajarannya dalam memimpin gerbong pemkot Palembang untuk bekerja dan melayani masayarakat telah disaksikan secara nyata.
Ratu Dewa juga cepat dan tanggap dalam permasalahan yang muncul yang pada akhirnya tercermin dengan angka elektabilitas yang kian naik semakin signifikan.
Pada spontanitas jawaban pemilih (pertanyaan terbuka), temuan survei Ratu Dewa (35,8 %), Fitrianti Agustinda (16,9 %), Yudha Pratomo (2,5 %), Nasrun Umar (1,4 %), Charma Afrianto ( 1 %).
M Hidayat ( 0,5 %), Mgs Syaiful Fadli ( 0,4 %), Zaitun Mawardi Yahya (0,1%), Yulian Gunhar (0,1 %), massa yang belum menentukan pilihan ( 41,3 %).
Uji simulasi semi terbuka dengan menyodorkan dua puluh satu nama calon walikota, hasilnya Ratu Dewa (48,4 %), Fitrianti Agustinda ( 25,3 %), Nasrun Umar ( 2,5 %), Yudha Pratomo ( 2,6 %).
Akbar Alfaro ( 2 %), Charma Afrianto ( 1,2 %), Ahmad Zulinto ( 1,1 %), Mgs Syaiful Fadli ( 0,9 %), Zaitun Mawardi Yahya ( 0,7 %), M Hidayat ( 0,6 %), Basyarudin Akhmad ( 0,5 %) dan nama calon lainnya masih di bawah 0,5 % serta massa yang belum menentukan pilihan 12,7 %.
“Ada konsistensi elektabilitas Ratu Dewa yang kuat naiknya pada uji simulasi calon. Secara statistik, elektabilitas Ratu Dewa sudah sangat layak maju sebagai calon walikota Palembang mendatang,” ungkap lulusan terbaik magister ilmu komunikasi politik ini dengan lugas.
Lebih lanjut lembaga yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ini menambahkan, dari uji simulasi lima nama calon, Ratu Dewa (52,6 %), Fitrianti Agustinda ( 26,8 %), Nasrun Umar ( 3,4 %), Yudha Pratomo (2,6 %), Charma Afrianto ( 1,6 %) dan massa yang belum menentukan pilihan (13,0 %).
Bahkan pada uji simulasi tiga nama calon Ratu Dewa tetap menjadi yang nomor 1 yakni Ratu Dewa ( 54,1 %), Fitrianti Agustinda ( 27,6 %), Nasrun Umar ( 3,8 %) dan massa yang belum menentukan pilihan (14,5 %).
Latar belakang pemilih tingginya elektabilitas Ratu Dewa dirumuskan dalam tiga komponen yaitu masyarakat yakin Ratu Dewa dapat membawa perubahan kota Palembang lebih baik, sudah ada bukti hasil kerja nyata, orangnya perhatian pada rakyat dan berpengalaman di pemerintahan.
Faktor tingkat kepuasan kinerja Ratu Dewa selama menjabat Pj Walikota juga baik. Responden yang menyatakan sangat puas (8 %), puas ( 74,6 %), tidak puas ( 6 %), tidak puas sama sekali (0,9 %) dan tidak tahu/tidak jawab ( 10,5 %).
Bagian yang perlu diperhatikan pada angka di atas adalah tingkat kedikenalan (popularitas) dan kedisukaan (akseptabilitas) Ratu Dewa masih belum maksimal. Popularitas Ratu Dewa ( 88 %) dan akseptabilitas ( 98 %).
Ada korelasi lebih positif antara popularitas dan akseptabilitas dari Ratu Dewa. Artinya ruang gerak Ratu Dewa masih terbuka lebar untuk meningkatkan elektabilitas dengan popularitas yang belum mencapai 90 %.
Menanggapi tingkat elektabilitasnya yang tinggi, Ratu Dewa yang dihubungi media terkait banyaknya lembaga survei yang mengunggulkan dirinya menjawab terima kasih atas kerja-kerja ilmiah yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei selama ini.
Kini Ratu Dewa masih fokus bekerja dan melayani masyarakat Kota Palembang dan bertekad membawa Kota Palembang lebih baik lagi kedepan.