Menuai Badai, Menanam Permusuhan Memanen Kehancuran
#SalamSrika
Sabtu, 29 Syawal 1444 Hijriah /20 Mei 2023 M
Isa Ansori,
Akademisi dan Kolumnis
Baca Juga : HARY TANOE JANGAN JADI MENKOMINFO
Pasca penetapan Johni G Plate menjadi tersangka, nampaknya ada harapan bahwa Surya Paloh dan Partai Nasdem akan berpikir ulang bersama Koalisi Perubahan Untuk Persatuan untuk menggagalkan pencalonan Anies sebagai presiden 2024. Nampaknya istana salah duga, justru pasca penetapan itu, soliditas Partai Nasdem dan Koalisinya semakin membuncah.
Selama dua hari pasca penetapan, saya banyak mendapatkan WA dari kawan kawan yang tergabung dalam koalisi perubahan, isinya relatif hampir sama, bahwa apa yang terjadi hari ini kepada Johni G Plate adalah rencana Tuhan bagaimana menguji kekuatan dan kesabaran Nasdem dan SP agar derajatnya bisa terangkat dan beginilah tanda tanda kekuasaan bila akan menghadapi kejatuhan.
Suasana yang terjadi pada Partai Nasdem dan SP setidaknya bisa digambarkan betapa sedihnya menghadapi perlakuan yang seperti ini terhadap sekjend partainya yang kebetulan juga sebagai menteri di pemerintah Jokowi. Bagi SP perlakuan ini perlakuan yang menyakitkan dan menyedihkan, jangan dikira Nasdem akan goyah dengan loyalitas yang ada, Nasdem akan tetap berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi sampai berakhirnya masa jabatan dan Nasdem juga sebagaimana pilihannya, akan tetap bergeming dengan keputusannya mencalonkan Anies Baswedan sebagai capres 2024. Sebuah sikap negarawan yang komitmen terhadap pilihan yang sudah dilakukan.
Sikap Nasdem yang seperti inilah yang menurut banyak pengamat bahwa Jokowi salah langkah, Jokowi mengira dengan cara seperti ini bukan tidak mungkin SP dengan Partai Nasdem nya akan berpikir ulang untuk mencalonkan Anies sebagai capres, tapi ternyata tidak.
Perbedaan sikap pilihan dalam negara demokrasi seharusnya menjadi sesuatu yang wajar, namun dipahami Jokowi sebagai suatu pembangkangan, sehingga Jokowipun memperlakukan SP dan Nasdem sebagai pembangkang. Maka wajar kemudian tertangkap oleh publik pasca penetapan Anies sebagai capres oleh Partai Nasdem, terjadi pertempuran sikap antara istana, Jokowi dengan Partai Nasdem dan Surya Paloh.
Dan nampaknya sikap Jokowi ini menjadi antiklimaks, bukannya Partai Nasdem dan Surya Paloh menjadi luluh dan gentar, justru ini semakin meningkat eskalasi perlawanan yang selama ini didiamkan dan disikapi dengan santun.
Soliditas Partai NasDem dan Koalisi Perubahanpun semakin solid dan tak bisa dibendung, bahkan sang Capres Anies Baswedan pun juga mulai unjuk gigi dan angkat bicara melawan perlakuan dzalim istana.
Melalui pernyataannya dihadapan media setelah bertemu dengan SP, Anies mengatakan : “Tak ada yang berubah, tak ada yang bergeser”, sinyal menunjukkan sikap perlawanan. Bahwa apa yang dilakukan istana dan Jokowi terhadap Partai Nasdem dan Koalisi Perubahan tak mempan.
Bagi Surya Paloh sebagai orang aceh yang memegang teguh janji dan seorang nasionalis sejati, kecintaannya terhadap kebenaran dan menjadikan Indonesia lebih baik lagi, kini tak bisa ditawar lagi, ibarat buldozer, siapapun yang mencoba menghadang, akan dia lawan dan dia gilas.
Dalam politik mencari kawan sebanyak – banyaknya dan musuh satu itu terlalu banyak, tak berlaku bagi Jokowi, di benaknya hanya ada Anies tak boleh jadi presiden bahkan sebagai calonpun tak boleh, sehingga sikap yang dibangun adalah sikap permusuhan kepada siapapun yang dianggap berseberangan dengan keinginannya.
Saat ini bagi SP dan Nasdem tak ada pilihan, kecuali melawan, sehingga akan lihat hari hari berikutnya, SP tak lagi berbasa basi dengan Jokowi dan istana, perlawanan dan akan saling menyerang dan menikam demi mempertahankan prinsip dan pilihan yang sudah dilakukan.
Sikap SP dan Partai Nasdem tentu akan sejalan dengan sikap Anies dan Koalisi Perubahan, tak ada yang berubah dan siap melanjutkan perlawanan. Bagi Anies dan Koalisi Perubahan, persoalan presiden bukan persoalan angka angka survey tapi ini persoalan gagasan tentang perbaikan Indonesia. Ini bisa dimaknai mereka akan siap menjadi oposisi bila usahanya memperbaiki Indonesia dijegal oleh Koalisi istana.
Jokowipun tak akan bisa tenang, bukan tidak mungkin serangan mematikan yang dilakukan kepada Nasdem bisa berbalik dilakukan oleh SP kepadanya dengan membongkar segala sesuatu kebusukan yang pernah dia lakukan.
Tentu saja sebagaimana yang dikatakan oleh SP bahwa alam akan berpihak kepada kebenaran, maka mari kita tunggu kehancuran ketidak benaran yang selama ini dipertontonkan.
Bagi SP dan Koalisi Perubahan, Jokowi sedang menuai badai, menanam permusuhan dan pasti akan memanen kehancuran.
Surabaya, 19 Mei 2023
Isa Ansori
Kolumnis dan Akademisi