Membayangkan Anies Membacakan Ulang Amukti Palapa di Pendopo Agung Trowulan
#SalamSrika
Kamis, 1 Ramadhan 1444 Hijriah / 23 Maret 2023 M
Isa Ansori,
Akademisi dan Kolumnis
Rubrik Haji dan Umroh : PROMO UMROH MILAD HOLIDAY ANGKASA WISATA
Sukses kedatangan Anies ke Surabaya dan Madura, nampaknya akan memberi kesan bahwa masyarakat Jawa Timur rindu akan perubahan dan tentu ini akan menjadi hal baik bagi upaya – upaya gerakan perubahan bersama rakyat.
Sebagai sosok yang hadir dengan narasi – narasi kebangsaan menghadirkan kembali amanat konstitusi yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, perdamaian, kesejahteraan, keadilan dan ketertiban, Anies seolah menjadi penerus semangat Amukti Palapa yang pernah diikrarkan oleh Gajah Mada.
Gajah Mada adalah patih kerajaan Majapahit pada saat dipimipin oleh Raja Hayam Wuruk (1350-1389 M). Masa kejayaan Majapahit tidak terlepas dari peran Gajah Mada yang berhasil menumpas pemberontakan serta mampu menyatukan Nusantara.
Amukti Palapa adalah sumpah atau janji yang diucapkan oleh Patih Gajah Mada bahwa ia tidak akan memakan buah palapa—sejenis rempah-rempah—jika belum berhasil mempersatukan pulau-pulau di Nusantara
Adapun isi Amukti Palapa adalah :
Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”.
Baca Artikel Isa Ansori : Meski Melayani Rakyat, Mas Anies Tetap Harus Disalahkan!
Sumpah tersebut memiliki arti sebagai berikut.
“Kamu Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Kamu Gajah Mada, “Jika telah menundukkan seluruh Nusantara dibawah kekuasaan Majapahit, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa”
PROMO UMROH MILAD HOLIDAY ANGKASA WISATA
Mohammad Yamin dalam buku Gajah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara memberikan penjelasan bahwa makna Sumpah Palapa atau Amukti Palapa adalah Gajah Mada memberi batasan dan pantangan pada dirinya untuk tidak bersenang – senang sebelum berhasil mencapai cita – cita demi negara.
Pendopo Agung Trowulan adalah bangunan cagar alam yang berlokasi di Mojokerto. Pendopo Agung Trowulan dibangun pada tahun 1964-1973 oleh Kodam-V Brawijaya.
Pendopo ini terdapat di Dusun Nglinguk, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Bangunan pendopo ini berdiri di bekas Pendopo Agung Kerajaaan Majapahit. Pada masa lalu, pendopo tersebut merupakan tempat Mahapatih Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa.
Ada semangat yang sama makna Sumpah Palapa atau Amukti Palapa yang diikrarkan oleh Patih Gajah Mada dengan apa yang sedang diperjuangkan oleh Anies. Sama – sama ingin menjadikan Nusantara menjadi negeri yang bersatu, adil dan mensejahterakan.
Tentu saja tidak salah, kalau melihat semangat perjuangan yang sama, mempersatukan, mensejahterakan dan mendamaikan, ditengah keadaan negeri yang carut marut, terpecah belah oleh buzzer yang dipelihara istana dan oligarki, hilangnya rasa keadilan ditengah – tengah masyarakat, adu domba dan narasi narasi kebencian, habisnya kekayaan negara yang dijarah, membayangkan Anies Baswedan suatu saat bila sambang dulur lagi ke Jawa Timur untuk membacakan orasi kebangsaannya di Pendopo Agung Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Semoga!
Surabaya, 23 Maret 2023
Isa Ansori
Akademisi dan Kolumnis